Selain itu, pelaksanaan Pemilu 2024, Polisi wajib netral dengan tidak mendukung salah satu pasangan calon (paslon) atau terlibat langsung di dalam dunia politik, dalam bentuk apapun.
Hal itu seperti dikatakan AKP Sigit Sudarsono dalam penjelasannyamewakili Kapolres Sragen, terkait beredarnya konten narasi di media sosial, yang berisi keterlibatan Polisi dalam Pemilu 2024 yang diduga tak netral.
Sigit menjelaskan, bahwa Pemilu 2024, seperti pemilu sebelumnya, polisi diwajibkan untuk bersikap netral.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa proses pemilu berjalan dengan adil dan bebas dari intervensi pihak yang berwenang.
Netralitas polisi diperlukan untuk menjaga kepercayaan publik terhadap integritas pemilu dan untuk memastikan bahwa semua kandidat dan partai politik memiliki kesempatan yang sama tanpa adanya intimidasi atau favoritisme.
“ peran polisi dalam pemilu 2024 sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama proses pemilu, “ ungkapnya.
Dalam pelaksanaan pemilu, polisi bertugas mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) dan memastikan bahwa pemungutan suara berjalan dengan lancar tanpa gangguan.
Polisi juga wajib melindungi logistik pemilu seperti surat suara dan kotak suara dari potensi kecurangan atau sabotase. Mengendalikan massa dan menjaga ketertiban umum, terutama di wilayah-wilayah yang rawan konflik.
Selain itu, tugas polisi juga akan menindak tegas setiap pelanggaran hukum yang berkaitan dengan pemilu, seperti intimidasi, kekerasan, atau kecurangan.
“ Dengan menjalankan tugas-tugas ini, polisi berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh warga negara untuk menyalurkan hak pilih mereka dengan bebas dan tanpa tekanan. Di Kabupaten Sragen, kita pastikan polisi akan netral dan menjalankan tugas pengamanan dengan sebaik-baiknya, “ tutup Sigit.
Post a Comment