Dalam kunjungannya, Kapolres melakukan pengecekan langsung serta memberikan arahan tegas kepada petugas agar setiap panggilan yang masuk wajib diangkat, tanpa terkecuali.
"Hotline 110 ini adalah program unggulan Polri. Tidak ada alasan bagi petugas untuk mengabaikan panggilan, baik siang maupun malam. Setiap dering telepon harus dijawab, bahkan jika itu hanya prank call. Pelayanan kepada masyarakat harus tetap dikedepankan," tegas Kapolres.
Selain menjadi layanan utama bagi para pemudik yang membutuhkan bantuan kepolisian selama perjalanan, Hotline 110 juga diperuntukkan bagi masyarakat dan pelaku usaha yang mengalami gangguan, termasuk tindakan premanisme oleh oknum tidak bertanggung jawab selama Ramadan.
Kapolres menekankan pentingnya respons cepat dan profesionalitas dalam menangani setiap laporan yang masuk.
Kapolres juga menambahkan bahwa kelancaran arus mudik tidak hanya bergantung pada rekayasa lalu lintas, tetapi juga pada keamanan dan kenyamanan pemudik.
Oleh karena itu, seluruh personel diminta untuk mengedepankan pengamanan, ketertiban, dan pelayanan ramah (hospitality) guna menciptakan situasi mudik yang kondusif bagi masyarakat.
"Keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) adalah prioritas. Namun, yang tidak kalah penting adalah keramahan petugas dalam melayani masyarakat, agar setiap pemudik merasa aman dan nyaman selama perjalanan mereka," pungkas Kapolres.
Dengan adanya pengecekan ini, diharapkan Hotline Mudik Polri 110 dapat berfungsi secara maksimal, menjadi sarana utama bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan kepolisian selama masa mudik Lebaran.
Post a Comment