Dalam kunjungannya, Senin (12/5/2025), Kapolres bersama rombongan pejabat utama Polres Sragen disambut langsung oleh pemilik obyek wisata, Bapak Totok.
Sambil berbincang santai, AKBP Petrus menunjukkan spanduk imbauan yang telah dipasang oleh anggota Polsek Gemolong sebagai bagian dari kampanye pemberantasan premanisme.
"Pak Totok, di belakang kita ini ada papan imbauan. Jika masyarakat mengalami atau mengetahui adanya aksi premanisme seperti pemalakan atau pemerasan, segera laporkan ke Polres Sragen melalui call center 110 atau WhatsApp di nomor 088-77-110-110," tegas Kapolres sembari menunjuk papan imbauan.
Kapolres menegaskan, seluruh laporan masyarakat akan segera ditindaklanjuti secara cepat dan tegas.
"Ini adalah WhatsApp Center resmi milik Polres Sragen. Kami akan bergerak cepat menindak setiap laporan aksi premanisme," ujarnya.
Langkah ini, menurut AKBP Petrus, merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden RI yang diteruskan oleh Kapolri kepada seluruh jajaran untuk melakukan operasi pemberantasan premanisme.
Operasi tersebut diarahkan guna menciptakan rasa aman bagi masyarakat serta menjamin kenyamanan bagi para pelaku usaha dan investor.
"Aksi berantas premanisme ini kami fokuskan pada gangguan terhadap investasi dan ekonomi, termasuk pelaku yang mengatasnamakan LSM atau ormas tertentu untuk melakukan pungli di instansi pemerintah maupun swasta," ungkapnya.
Tak hanya itu, kelompok preman yang beroperasi di sektor parkir, pasar, tempat hiburan, dan obyek wisata, termasuk debt collector yang menggunakan cara-cara kekerasan, juga menjadi sasaran operasi.
Bahkan, aksi tawuran dan tindak pidana sejenis juga tidak luput dari pengawasan pihak kepolisian.
Untuk mendukung upaya ini, Polres Sragen gencar melakukan patroli sambang ke berbagai pusat aktivitas ekonomi seperti pasar, pusat perbelanjaan, kawasan industri, serta tempat hiburan dan obyek wisata.
Hal ini dilakukan demi menjamin rasa aman dan nyaman bagi seluruh lapisan masyarakat Sragen.
Post a Comment